Close

Apakah Manusia pada Dasarnya Baik atau Jahat?

Apakah Manusia pada Dasarnya Baik atau Jahat?
  • PublishedDesember 14, 2025

proclinicperditadipeso-Debat tentang sifat dasar manusia—apakah baik atau jahat—telah menjadi topik abadi dalam filsafat, psikologi, dan ilmu sosial. Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban mutlak,tergantung pada perspektif, konteks budaya, dan bukti empiris.

Beberapa filsuf seperti Thomas Hobbes percaya manusia lahir dengan sifat egois dan jahat

Perspektif Filsafat: Hobbes vs Rousseau

Dalam filsafat Barat, Thomas Hobbes (1588-1679) dalam bukunya Leviathan menggambarkan kehidupan manusia di alam liar,manusia pada dasarnya jahat karena didorong oleh naluri bertahan hidup yang egois, sehingga membutuhkan pemerintahan kuat untuk mengendalikan kekacauan.

manusia lahir baik dan suci, seperti “noble savage” yang harmonis dengan alam.

Pandangan ini menginspirasi gerakan Romantisme dan pendidikan modern yang menekankan kebebasan alami.

Pandangan lain datang dari filsuf Timur, seperti Imam Al-Ghazali dalam psikologi Islam,

menentukan adalah bagaimana manusia mengendalikan nafsu dan mengembangkan akhlak melalui pendidikan spiritual.

Perspektif Psikologi: Bukti dari Penelitian

Dari sudut psikologi, sifat manusia sering dilihat sebagai netral atau campuran, bukan hitam-putih. Penelitian menunjukkan bahwa manusia lahir dengan potensi baik dan jahat,

faktor genetik dan lingkungan bisa membentuk sifat ini menjadi jahat, seperti dalam kasus psikopati yang jarang terjadi.

Secara umum, psikolog seperti Steven Pinker dalam The Better Angels of Our Nature berargumen bahwa manusia cenderung.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *