Hal Paling Sulit yang Akhirnya Harus Kuakui pada Diri Sendiri
proclinicperditadipeso-Kita bisa berbohong pada siapa saja, tapi ada satu kebenaran yang paling susah kita ucapkan—bahkan pada diri sendiri.
Setelah bertahun-tahun lari, menyangkal, dan membela diri, ini dia hal-hal yang paling sulit (tapi paling memerdekakan) untuk diakui:
- Aku tidak sekuat yang aku pura-purakan
Aku mengatakan “aku baik-baik saja” padahal hati sudah remuk berkeping-keping.
Mengakui bahwa aku rapuh, butuh bantuan, dan boleh menangis adalah salah satu keberanian terbesar yang pernah kulakukan. - Bukan orang lain yang salah terus—aku juga punya andil besar
Aku sering menyalahkan mantan, bos, teman, bahkan orang tua.
Tapi saat aku berani melihat cermin dan bilang, “Aku juga toxic, aku juga egois, aku juga tidak berusaha cukup,” hidupku mulai berubah. -
Aku takut gagal bukan karena gagalnya, tapi karena takut orang melihat aku gagal
Selama ini aku mati-matian menjaga image “orang sukses/orang kuat/orang baik”.
Mengakui bahwa ketakutanku sebenarnya adalah takut dihakimi membuatku akhirnya berani melangkah lagi. -
Aku kesepian—bukan karena tidak punya orang, tapi karena aku tidak pernah benar-benar membuka diri
Aku punya banyak teman, follower, keluarga, tapi tetap merasa kosong.
Yang sulit kuakui: aku sendiri yang membangun tembok setebal itu.
BACA JUGA : Membuat Aku Kehilangan Arah
Mengakui semua ini tidak langsung membuat hidup jadi indah dalam semalam.
Tapi satu per satu, saat aku berani mengucapkannya—dengan suara bergetar, air mata jatuh, dan dada
Tapi satu per satu, saat aku berani mengucapkannya—dengan suara bergetar, air mata jatuh, dan dada
Dan anehnya, justru setelah mengakui kelemahan dan kegelapan itu yang membuatku akhirnya menemukan kekuatan dan cahaya yang asli.