Kupu-Kupu Mengecap dengan Kaki
proclinicperditadipeso-Mereka punya reseptor rasa (chemosensor) di kaki depan (tarsus). Saat hinggap di bunga atau daun, cukup menempelkan kaki → langsung tahu apakah itu manis, pahit, atau beracun. Sensitivitasnya luar biasa: bisa mendeteksi gula hanya 0,0001 molar!
Kenapa pakai kaki? Karena belalainya (proboscis) hanya untuk menghisap cairan, bukan merasakan. Jadi, kaki jadi “lidah” mereka. Saat rasa cocok, baru belalai dibuka untuk minum nektar.
1. Ya, Mereka Benar-Benar Merasa Rasa dengan Kaki
Kupu-kupu tidak punya lidah seperti kita. Organ pengecap utama mereka justru berada di kaki depan, tepatnya pada segmen paling ujung
Ketika kupu-kupu hinggap di atas bunga, daun, buah busuk, lumpur, atau bahkan tangan manusia, dia cukup menempelkan kaki → dalam 1–2 detik sudah tahu: manis, asin, pahit, asam, atau beracun.
2. Seberapa Peka “Lidah Kaki” Mereka?
Sensitivitasnya luar biasa:
- Dapat mendeteksi glukosa pada konsentrasi 10⁻⁴ molar (0,0001 M) — 12.000 kali lebih lemah daripada yang bisa dirasakan lidah manusia.
- Reseptor khusus nektar bisa membedakan fruktosa, glukosa, dan sukrosa dalam hitungan milidetik.
- Kupu-kupu betina bahkan bisa mendeteksi glikosida sinigrin (senyawa penanda tanaman inang) pada daun, sehingga tahu di mana harus bertelur.
3. Anatomi: “Lidah” yang Tersembunyi di Tarsus
Setiap kaki depan kupu-kupu (khususnya pada famili Nymphalidae, Papilionidae, Pieridae) memiliki:
- Sensilla chaetica: rambut besar untuk sentuhan mekanik.
- Sensilla basiconica: mendeteksi bau dari jarak dekat.
- Sensilla styloconica: khusus rasa — berlubang di ujungnya sehingga cairan langsung kontak dengan sel saraf rasa.