Lingkungan Sosial yang Sehat Kunci Hidup Bermartabat
proclinicperditadipeso-Lingkungan tidak hanya alam fisik, tapi juga lingkungan sosial, ruang tempat kita saling berinteraksi, membentuk hubungan, nilai, norma, dan rasa aman bersama.lingkungan sosial yang rusak melahirkan stres, kekerasan, kesepian, hingga gangguan jiwa.
Kondisi Lingkungan Sosial Indonesia Tahun 2025
Meskipun ekonomi terus tumbuh, banyak indikator menunjukkan lingkungan sosial kita sedang tergerus:
Eksploitasi Anak dan Pekerja di Dunia Digital
- Maraknya konten negatif, perjudian online, dan pinjol ilegal yang menjerat anak muda dan keluarga miskin.
Kesenjangan dan Hilangnya Rasa Kebersamaan
-
- Gaya hidup individualistis di perkotaan membuat “kesepian di tengah keramaian” jadi fenomena umum.
- Banyak kampung kota kehilangan tradisi gotong royong karena urbanisasi dan apartemenisasi.
Epidemi Kesehatan Mental
- Depresi dan kecemasan pada remaja melonjak. Riset Kemenkes 2025 menunjukkan 1 dari 3 remaja Indonesia mengalami gejala gangguan mental ringan hingga berat.
- Angka bunuh diri meningkat, terutama di kalangan 15–29 tahun.
BACA JUGA : MENJAGA LINGKUNGAN ALAM
Polarisasi dan Perundungan Digital
- Hoaks dan ujaran kebencian masih mudah menyebar, terutama menjelang Pilkada serentak 2024 dan isu SARA.
- Survei Katadata (2025) menyebut 62 % anak usia 12–17 tahun pernah mengalami cyberbullying.
Tingginya Kasus Kekerasan dan Intoleransi
- Kekerasan terhadap perempuan dan anak terus tinggi: KPAI mencatat lebih dari 14.500 kasus kekerasan anak setiap tahun (2024–2025).
- Kekerasan berbasis gender online (KBGO) meningkat tajam seiring maraknya doxing dan body shaming di media sosial.
Lingkungan sosial yang sehat tidak tercipta secara instan, tapi dari kebiasaan kecil yang kita lakukan setiap hari: senyum ke tetangga, menahan jari sebelum mengetik komentar kasar, dan memilih memberi dukungan ketimbang menghakimi.